Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
- Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
- Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
- “Kemarin engkau terlambat,” katanya.
- “Besok pagi,” kata Ibu, “dia akan berangkat.”
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
- mesin diesel
- 10 volt
- 5 ampere
- 8 bit
- 128 kbps
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
- bangsa Eskimo
- suku Sunda
- bahasa Indonesia
Huruf Miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
- Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.
- Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa.
- Berita itu muncul dalam surat kabar Suara Merdeka.
Catatan: Judul skripsi, tesis, atau
disertasi yang belum diterbitkan dan dirujuk dalam tulisan tidak ditulis
dengan huruf miring, tetapi diapit dengan tanda petik.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang bukan bahasa Indonesia.
- Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
- Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
- Politik devide et impera pernah merajalela di negeri ini.
- Weltanschauung dipadankan dengan ‘pandangan dunia’.
Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.
- Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
- Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus.
Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring digarisbawahi.
Kata Turunan
Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.
- mem-PHK-kan
- di-PTUN-kan
- di-upgrade
- me-recall
gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.
Kata Depan di, ke, dan dari
Kata depan di, ke, dan dari ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata
yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kepada dan
daripada.
- Bermalam sajalah di sini.
- Di mana dia sekarang?
- Kain itu disimpan di dalam lemari.
- Dia berjalan-jalan di luar gedung.
- Dia ikut terjun ke tengah kancah perjuangan.
- Mari kita berangkat ke kantor.
- Saya pergi ke sana kemari mencarinya.
- Ia datang dari Surabaya kemarin.
- Saya tidak tahu dari mana dia berasal.
- Cincin itu terbuat dari emas.
Catatan: Kata-kata yang dicetak miring di dalam kalimat seperti di bawah ini ditulis serangkai.
- Kami percaya sepenuhnya kepadanya.
- Dia lebih tua daripada saya.
- Dia masuk, lalu keluar lagi.
- Bawa kemari gambar itu.
- Kesampingkan saja persoalan yang tidak penting itu.
Parikel
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
- Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
- Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
- Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
- Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca di tempat itu.
Catatan: Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
- Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
- Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikannya.
- Baik laki-laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.
- Sekalipun belum selesai, hasil pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
- Walaupun sederhana, rumah itu tampak asri.
Singkatan dan Akronim
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,serta nama dokumen resmi yang
terdiri atas gabungan huruf awal kata ditulis denganhuruf kapital dan
tidak diikuti dengan tanda titik.
- DPR
- PBB
- WHO
Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.
- jml.
- kpd.
- No.
Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda dengan titik.
- Cu
- cm
- kg
Akronim nama diri yang berupa gabungan
huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital
tanpa tanda titik.
- LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
- LAN (Lembaga Administrasi Negara)
- PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)
Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal kapital.
- Bulog (Badan Urusan Logistik)
- Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
- Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia)
Angka dan Bilangan
Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan
huruf, jika lebih dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan
yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat.
- Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian.
- Panitia mengundang 250 orang peserta.
Bukan:
- 250 orang peserta diundang Panitia dalam seminar itu.
Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan -nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan -nya
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
- Buku ini boleh kaubaca.
- Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
- Rumahnya sedang diperbaiki.
Catatan: Kata-kata ganti itu (-ku,
-mu, dan -nya) dirangkaikan dengan tanda hubung apabila digabung dengan
bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan huruf
kapital.
- KTP-mu
- SIM-nya
- STNK-ku
Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
- Kalau ada undangan, saya akan datang.
- Karena tidak congkak, dia mempunyai banyak teman.
- Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
Catatan: Tanda koma tidak dipakai
untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu
mengiringi induk kalimatnya.
- Saya akan datang kalau ada undangan.
- Dia mempunyai banyak teman karena tidak congkak.
- Kita harus membaca banyak buku agar memiliki wawasan yang luas.
Tanda koma dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu,
dan meskipun begitu.
- Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.
- Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang pelajar
- Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun.
Catatan: Ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu, dan meskipun begitu, tidak dipakai pada awal paragraf.
Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma digunakan untuk
mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat yang berupa frasa atau
kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak
perlu digunakan kata dan.
- Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
(3) berbadan sehat;
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(2) berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
(3) berbadan sehat;
(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tanda titik koma digunakan untuk
memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-unsur setiap
bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
- Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos; pisang, apel, dan jeruk.
- Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara; penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.
Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau pemerian.
- Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
- Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.
Catatan: Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
- Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
- Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi Perusahaan.
Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai untuk merangkai:
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
b. ke- dengan angka,
c. angka dengan -an,
d. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,
e. kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
f. gabungan kata yang merupakan kesatuan.
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital,
b. ke- dengan angka,
c. angka dengan -an,
d. kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital,
e. kata ganti yang berbentuk imbuhan, dan
f. gabungan kata yang merupakan kesatuan.
Misalnya:
- se-Indonesia
- peringkat ke-2
- tahun 1950-an
- hari-H
- sinar-X
- mem-PHK-kan
- ciptaan-Nya
- atas rahmat-Mu
- Bandara Sukarno-Hatta
- alat pandang-dengar
Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
- di-smash
- di-mark-up
- pen-tackle-an
Tanda Pisah (—)
Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun utama kalimat.
- Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan.
- Keberhasilan itu─saya yakin─dapat dicapai kalau kita mau berusaha keras.
Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.
- Rangkaian temuan ini─evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom─telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
- Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia─amanat Sumpah Pemuda─harus terus ditingkatkan.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
- Tahun 1928─2008
- Tanggal 5─10 April 2008
- Jakarta─Bandung
Catatan: Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya.
Tanda Kurung (( ))
Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
- Anak itu tidak memiliki KTP (kartu tanda penduduk).
- Dia tidak membawa SIM (surat izin mengemudi)
Catatan: Dalam penulisan didahulukan bentuk lengkap setelah itu bentuk singkatnya.
- Saya sedang mengurus perpanjangan kartu tanda penduduk (KTP). KTP itu merupakan tanda pengenal dalam berbagai keperluan.
Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
- Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
- Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar dalam negeri.
Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan.
- Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja.
- Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan (1) akta kelahiran, (2) ijazah terakhir, dan (3) surat keterangan kesehatan.
Catatan: Tanda kurung tunggal dapat dipakai untuk mengiringi angka atau huruf yang menyatakan perincian yang disusun ke bawah.
- Kemarin kakak saya membeli
1) buku,
2) pensil, dan
3) tas sekolah.
2) pensil, dan
3) tas sekolah.
- Dia senang dengan mata pelajaran
a) fisika,
b) biologi, dan
c) kimia.
b) biologi, dan
c) kimia.